Jakarta - Marselino Ferdinan, yang selama ini menjadi wajah segar dan andalan Timnas Indonesia, mengejutkan banyak pihak karena tidak masuk dalam daftar skuad pilihan pelatih Patrick Kluivert untuk putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah warisan pembangunan regenerasi pemain muda yang dimulai oleh Shin Tae-yong mulai pudar. Marselino, yang pernah menjadi kunci keberhasilan Indonesia, kini harus rela absen di momen krusial menuju Piala Dunia.
Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, menegaskan bahwa keputusan pencoretan Marselino adalah kewenangan mutlak pelatih.
Menurut Arya, tidak ada campur tangan dari pihak federasi dalam pemilihan skuad, dan Patrick Kluivert tentu punya alasan khusus terkait keputusan tersebut.
Salah satu alasannya adalah minimnya menit bermain Marselino di level klub, terutama setelah bergabung dengan Oxford United dan dipinjamkan ke AS Trencin, di mana dia jarang mendapatkan kesempatan tampil reguler.
Selain itu, evaluasi performa Marselino dalam dua laga uji coba melawan Taiwan dan Lebanon juga menjadi bahan pertimbangan staf pelatih. Dalam laga tersebut, kontribusi Marselino dinilai kurang maksimal.
Kondisi ini diperparah dengan cedera yang ia alami saat bermain melawan Lebanon. Situasi ini membuat staf pelatih merasa diperlukan perubahan strategi untuk menghadapi lawan berat seperti Arab Saudi dan Irak.
Absennya Marselino juga diikuti oleh tidak dipanggilnya beberapa pemain muda lainnya seperti Rafael Struick, yang sebelumnya juga diproyeksikan sebagai andalan masa depan Timnas Indonesia. Hal ini semakin menandakan adanya perubahan arah strategi oleh pelatih baru.
Meski begitu, publik masih berharap agar regenerasi yang dibangun Shin Tae-yong dengan memasukkan darah muda tetap berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi masa depan sepakbola Indonesia.
Sumber : Suara Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar