PADANG — Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Bandar Buat Sekitarnya (FKPPBBS) resmi menetapkan kepengurusan baru Pemuda Rayon III (PEPARATI) RW III Kelurahan Banda Buek untuk masa bakti 2025–2030. Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 01/SK-RPJFKPPBBS/KBB/IX-2025 yang ditandatangani Ketua FKPPBBS, Surya Jufri, S.Sos, pada 15 September 2025.
Pelantikan pengurus baru digelar pada Minggu (28/9) di tengah hujan lebat yang mengguyur lokasi acara. Meski cuaca tidak bersahabat, kegiatan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Padang Osman Ayub, Asisten II Setda Kota Padang Dr. Didi Ariadi, M.Si, serta jajaran camat, lurah, dan perwakilan Kapolsek dan Danramil Kecamatan Lubuk Kilangan. Penampilan tari dan silat tradisi dari Sanggar Ambun Sakaki turut memeriahkan suasana.
Ketua Pemuda terpilih, Syahrial, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para tamu undangan, khususnya kepada Osman Ayub dan Dr. Didi Ariadi yang tetap hadir di tengah hujan deras. Ia juga menyerahkan proposal pembangunan Pasar Bandar Buat kepada Wakil Ketua DPRD sebagai bentuk komitmen pengurus baru untuk bersinergi dengan pemerintah.
“Kami akan menyusun program yang sejalan dengan visi pemerintah di era Bapak Fadly Amran, terutama dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan pasar Banda Buek agar bebas pungli,” ujar Syahrial.
Sementara itu, Osman Ayub menyambut baik semangat para pemuda Banda Buek. Ia menegaskan bahwa Pasar Bandar Buat merupakan tanggung jawab bersama. “Kita sudah melihat perubahan melalui program unggulan pemerintah. Semoga kepengurusan baru dapat bersinergi dengan camat dan perangkat daerah,” katanya.
Dr. Didi Ariadi dalam sambutannya menekankan pentingnya posisi strategis pasar Banda Buek. “Pasar ini berada di pintu gerbang Kota Padang. Orang dari arah Solok dan selatan pasti melewati sini. Maka pasar ini harus menjadi contoh: tertib, aman, dan nyaman, terutama di hari balai Selasa dan Sabtu,” ujarnya.
Ketua FKPPBBS, Surya Jufri, turut menyampaikan apresiasi kepada pengurus lama dan harapan besar kepada pengurus baru. “Saya tidak ingin lagi mendengar keluhan dari pedagang maupun pengunjung. Pengurus baru harus profesional dan mampu menjaga ketertiban serta keamanan pasar,” tegasnya.
Pasar Banda Buek, yang juga dikenal sebagai Pasar Bandar Buat, merupakan salah satu pusat ekonomi tertua di Lubuk Kilangan. Pasar ini mulai aktif sejak akhir 1945, saat Pasar Raya Padang lumpuh akibat serangan militer Belanda. Pada 18 Januari 1947, pasar ini menjadi saksi tragedi berdarah ketika pasukan Belanda menyerang dan menewaskan puluhan warga sipil. Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangun Tugu Pasa Banda Buek di tengah pasar.
Hari pasar jatuh setiap Selasa dan Sabtu, menjadikan pasar ini sebagai ruang sosial dan ekonomi penting bagi masyarakat sekitar. Kini, dengan semangat baru dari generasi muda, pasar Banda Buek diharapkan terus berkembang sebagai simbol ketahanan dan kebangkitan masyarakat Padang. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar